Kamis, 19 Juni 2008

Blue Energy, .......

Blue energi apakah merupakan solusi energi alternatif? ini merupakan pertanyaan yang terus menerus yang belum terjawab sampai masa uji coba yang menimbulkan pro dan kontra, dari pengamatan dimillis saya mencoba menampilkan kembali ide-ide dari para pencinta millis dan pakar-pakar fisika dan sains beberapa mail yang terkirim dimillis kembali ditampilkan pada halaman ini. berikut pendapat dan tanggapan dari rekan-rekan yang ikut menyampaikan beberapa tanggapan dan saran untuk menambah wawasan kita semua.diawali dengan pertanyaan :

Senin 26 mei 2008
Adakah yang bisa menjelaskan tentang Blue Energy yang dihebohkan oleh
media beberapa hari ini? Djoko Suprapto mampu memproses air menjadi
bahan bakar untuk menggerakkan kendaraan bermotor.

Bisakah H2O diurai menjadi energi?

Terima kasih
##
Mohon ijin nimbrung,

Setau saya, banyak artikel di internet tentang teknologi seperti ini, tapi entah kenapa yang saya tau, penemunya ga pernah sukses menerapkannya secara massal. Belajarlah dari :

- Paul Pantone
- Stanley Meyer
- Daniel Dingel

Ketiganya diatas adalah sumber yang menurut saya bisa cukup dipercaya. Yang pertama, walaupun dituntut di Pengadilan di Amerika, replikasinya sudah diterapkan disekitar 100 kendaraan.

Yang kedua punya unit nyatanya, bukan cuma sample, teori tanpa pembuktian. Tapi sayangnya belum sempat direplikasi. Sempat ditawar dibeli oleh pihak tertentu, tapi kemudian rumornya setelah deal makanannya diracun. Beliau meninggal.

Yang ketiga masih hidup, kendaraannya yang dikonversi masih ada, dan masih dikendarai sehari2x menurut info terakhir yang saya punya. Beliau tinggal di Filipina, dan sewaktu hendak dimassalkan, pemerintah Filipina yang ditekan oleh OPEC.

Ada lagi sebenernya dari Malaysia, tapi rumornya nda begitu jelas.

Dari Australia ada Joecell.... ( no comment, belum ngerti teorinya )

Satu web yang saya tau banyak mempublikasikan penemuan2x seperti ini dan didukung oleh usaha2x replikasi, baik itu gagal or sukses, terdokumentasi cukup baik, dan dilakukan oleh berbagai pakar adalah :

http://www.jlnlabs. fr/

Kalo untuk yang seperti bahanbakar air, coba klik di link tentang Bingo Fuel.

Saya tidak begitu memahami dunia Fisika, namun saya memang boleh dibilang kurang kerjaan, so waktu saya banyak untuk ngumpulin artikel seperti ini.

Monggo yang lebih pakar bisa menjelaskan. Saya terutama tertarik pada Bingo Fuel / GEET Fuel Processor dari Paul Pantone, yang punya efek transmutasi elemen, perubahan suhu drastis ( satu ujung alat panas, satunya lagi super dingin ), dan kemudian ditiru ( dan mungkin ) diakui sebagai penemuannya sendiri oleh Bp. Johannes Bosco...

PS : Kemaren waktu ngasih link web tsb di milis luar yang membahas tentang Free Energy, web tsb sempat tak bisa diakses beberapa jam, kemudian waktu saya coba posting hal ini ke milis otomotif dalam negeri, saya ga pernah liat postingan saya muncul. Mudah2an bisa diperkenankan disini....

Salam,
Vasco

Sementara teori masih nol besar, tapi praktek langsung, blind faith istilahnya ?
##
.
__,_._,___
Kalau menurut kabar dari berita, katanya Djoko di culik saat perjalanan untuk presentasi hasil risetnya kepada presiden RI

Kalau kabar yang di berita kemarin-kemarin air itu diuraikan secara elektrolisis, sepertinya ada larutan/ serbuk tertentu untuk membuat peristiwa elektrolisis tersebut.
##
.
Pertama, saya belum membaca tentang blue energy. Jadi saya tidak dapat berkomentar mengenai blue energy.

Penelitian yg saya ketahui sampai saat ini adalah mengurai air (H2O) melalui electrolisis process menjadi hydrogen (H2) and oksigen (O2).
Gas hydrogen ini bila bertemu dengan oksigen akan bereaksi menghasilkan energy listrik dan air kembali. Energi listrik iyang dihasilkan dari reaksi antara hydrogen dan oksigen ini lah yang digunakan untuk mengerakan mobil, notebook dll.
Anda bisa search di Internet: hydrogen car, fuel cell

Semoga bisa membantu.
##
.

kami pernah melakukan experiment mengenai baterai laut, dengan memanfaatkan air laut sebagai sumber listrik. hasilnya lumayan, dapat menyalakan sebuah lampu walaupun arus yang dihasilkan sangat kecil.

apakah ada yang pernah memanfaatkan air laut menjadi sumber energi? gimana hasilnya?

terima kasih.
##

14 Mei 2008
Bahan Bakar Air Bukan Sekadar Impian
• Oleh Agung PW
BAHANbakar air (BBA), mungkinkah? Masak ada sih kendaraan tanpa bahan bakar minyak tapi malah menggunakan air yang sehari-hari untuk minum, mandi, masak, dan mencuci? Dulu memang iya, air hanya untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Namun kini kendaraan bermotor menggunakan bahan bakar air bukan sekadar impian, sudah jadi kenyataan.

Buktinya? Seseorang yang gemar utak-atik mesin, Joko Sutrisno, secara tidak sengaja menemukan alat mirip hidrogen booster sebagai pengganti bahan bakar minyak di kendaraan bermotor ataupun mobil. Secara prinsip temuan tersebut sudah ada puluhan tahun lampau dan ada di buku-buku fisika, kimia, namun tak pernah dimanfaatkan lebih jauh.

’’Kebetulan saja dua tahun lalu, suatu malam saya mencari sesuatu di dekat aki menggunakan korek api, lha kok tiba-tiba timbul ledakan,’’ ujarnya ketika ditemui di rumah sekaligus bengkelnya di Jl HOS Cokroaminoto, Yogyakarta.

Dia yang tak pernah mengenyam sekolah mesin, jangankan pendidikan tinggi menengah saja cuma sampai SMP, tertarik dengan ledakan dari aki. Lantas dicobanya lagi menggunakan pemantik api, lagi-lagi muncul ledakan. Dari situ dia kemudian berpikir, air dalam aki bisa menimbulkan ledakan. Otaknya terus terusik, dicarinya teman diskusi seorang guru dan membenarkan kalau api bisa menjadi bahan bakar dan menimbulkan ledakan.

Komponen aki dibongkar, dalam benaknya terlintas pemikiran kalau air memang bisa untuk bahan bakar berarti masyarakat tak perlu bersusah payah antre BBM apalagi dari hari ke hari makin mahal.

Penelitian dan percobaan terus dia lakukan sampai akhirnya dia mampu membuat tabung berisi komponen stainless steel yang jika diisi air dan dihidupkan dengan aki atau spul lampu dapat membantu menghemat BBM.

Sederhana

Setelah alat sederhana tersebut dia kembangkan, dibukalah buku-buku fisika dan kimia dan memang ada prinsip kerja bahan bakar air. Dia semakin bersemangat dan terus mengembangkannya. Sebagai uji coba, BBA dipasang di sepeda motornya dan beberapa kerabat. Hasilnya luar biasa karena motor matik menghabiskan satu liter hanya untuk jarak tempuh 30-35 km kini mampu melaju 50-55 km.

’’Alatnya sangat sederhana dan semua orang bisa membuat sendiri, biayanya juga sangat sedikit. Motor matik ini dulunya boros sekali, eh setelah dipasangi BBA jadi sangat irit,’’ ungkap Franky, keponakan Joko menunjukkan dua botol kecap berisi komponen dan air yang terpasang di samping bodi motor.

Kini sudah ada sekitar 1.000 kendaraan baik sepeda motor maupun mobil yang menggunakan alat BBA temuan Joko. Dia tak mau mematenkan karena secara prinsip memang sudah ada dan malah disarankan agar setiap orang dapat membuat sendiri. Hanya dengan uang tak lebih Rp 100.000, kendaraan dan mobil bisa hemat BBM hampir 100%.

Franky mencontohkan lagi, dia memiliki Mercedes Benz yang tiap satu liternya hanya mampu menempuh lima kilometer dan setelah dipasangi peralatan itu daya tempuh menjadi sembilan kilometer. Selain menjadi lebih hemat premium, tenaganya juga semakin kuat. Pernah uji coba pada truk pengangkut pasir dan pada jalanan menanjak tak perlu nggereng-nggereng, santai saja meluncur tenang.

’’Yang masih dalam proses pengembangan, bagaimana setiap mobil dan motor benar-benar tidak lagi menggunakan BBM tapi BBA,’’ tandas Joko. Sayangnya, dia terkendala pada minimnya peralatan dan dana yang dimiliki. Andai saja ada peralatan lengkap, dana cukup, dia yakin tak lama lagi masyarakat sudah bisa menggunakan full BBA. (70)
##

__,_._,___
setahu saya Blue Energy milik orang nganjuk itu dengan cara memishkan hidrogen dengan air kemudian hidrogen diadisikan ke zat kimia sehingga jadi kerosene.... ...jadi reaksinya adisi liat http://tech. groups.yahoo. com/group/ globalwarming_ indonesia/
##

Mohon ijin nimbrung,

Setau saya, banyak artikel di internet tentang teknologi seperti ini, tapi entah kenapa yang saya tau, penemunya ga pernah sukses menerapkannya secara massal. Belajarlah dari :

- Paul Pantone
- Stanley Meyer
- Daniel Dingel

Ketiganya diatas adalah sumber yang menurut saya bisa cukup dipercaya. Yang pertama, walaupun dituntut di Pengadilan di Amerika, replikasinya sudah diterapkan disekitar 100 kendaraan.

Yang kedua punya unit nyatanya, bukan cuma sample, teori tanpa pembuktian. Tapi sayangnya belum sempat direplikasi. Sempat ditawar dibeli oleh pihak tertentu, tapi kemudian rumornya setelah deal makanannya diracun. Beliau meninggal.

Yang ketiga masih hidup, kendaraannya yang dikonversi masih ada, dan masih dikendarai sehari2x menurut info terakhir yang saya punya. Beliau tinggal di Filipina, dan sewaktu hendak dimassalkan, pemerintah Filipina yang ditekan oleh OPEC.

Ada lagi sebenernya dari Malaysia, tapi rumornya nda begitu jelas.

Dari Australia ada Joecell.... ( no comment, belum ngerti teorinya )

Satu web yang saya tau banyak mempublikasikan penemuan2x seperti ini dan didukung oleh usaha2x replikasi, baik itu gagal or sukses, terdokumentasi cukup baik, dan dilakukan oleh berbagai pakar adalah :

http://www.jlnlabs. fr/

Kalo untuk yang seperti bahanbakar air, coba klik di link tentang Bingo Fuel.

Saya tidak begitu memahami dunia Fisika, namun saya memang boleh dibilang kurang kerjaan, so waktu saya banyak untuk ngumpulin artikel seperti ini.

Monggo yang lebih pakar bisa menjelaskan. Saya terutama tertarik pada Bingo Fuel / GEET Fuel Processor dari Paul Pantone, yang punya efek transmutasi elemen, perubahan suhu drastis ( satu ujung alat panas, satunya lagi super dingin ), dan kemudian ditiru ( dan mungkin ) diakui sebagai penemuannya sendiri oleh Bp. Johannes Bosco...

PS : Kemaren waktu ngasih link web tsb di milis luar yang membahas tentang Free Energy, web tsb sempat tak bisa diakses beberapa jam, kemudian waktu saya coba posting hal ini ke milis otomotif dalam negeri, saya ga pernah liat postingan saya muncul. Mudah2an bisa diperkenankan disini....

Salam,
##

Kalau di internet menyarankan katalisator memakai baking soda (soda
kue), ternyata masih ada yang powerful lagi yaitu soda api, tentu jika
terlalu powerful lempengan elektrodanya harus yang tahan terhadap soda
api (basa banget, lawannya air keras yang sifatnya asam banget). Jika
pakai soda api baiknya lempengannya dari platina atau emas, tentu jadi
mahal sekali.
Menurut Pak Joko Sutrisno yang aku temui di padepokan BBA nya
(BBA=bahan bakar air), yang moderate adalah Kalium Hidroksida kode
kimianya KOH
http://en.wikipedia .org/wiki/ Potassium_ hydroxide
http://ms.wikipedia .org/wiki/ Kalium_hidroksid a
Dosisnya untuk BBA 1 liter air suling kira-kira 2 sendok makan, ini yg
aku lihat, Pak Joko melakukannya.
Lempengannya dari logan stainless steel, bisa berbentuk lempengan,
pipa atau kawat.

Pak Joko juga melakukan test peledakan hidrogen skala kecil.
Dalam percobaannya hasil elektrolisa => gas hidrogen yang bisa
terbakar plus oksigen pendukung pembakaran ditiupkan dalam air sabun,
gunanya untuk menangkap gas, karena jika ditiup kan ada gelembung gas
di atas permukaan air sabun, nah yg diledakkan adalah gas yang
terperangkap dalam gelembung air sabun.

http://www.youtube. com/watch? v=nGrj8FXGmHs

Jadi logikanya sederhana, kalau gas dari air suling itu bisa meledak,
maka bisa ditambahkan pada udara yang masuk ke ruang bakar.
Kalau kendaraan yang murni bisa berjalan dengan air saja tentu saja
masih perlu penelitian yang lebih mendalam

Terima kasih
##

Apa itu HOAX?
silakan pelajari dari http://hoax. wordpress. com

Mas Joko dan Blue Energy-nya dapat dikatakan sebagai HOAX karena tidak mau mempublikasikan penelitiannya dalam jurnal ilmiah untuk di-peer-reviewed, dan sampai sekarang pabrik bahan bakar untuk produksi bahan bakar tersebut dalam skala besar bahkan tidak kunjung selesai. Kata dia alasannya adalah masalah paten (takut idenya dicuri orang). Pikir-pikir ni orang meragukan banget, jelas-jelas kalo dia publikasi di jurnal ya berarti dia penemunya (orang lain tidak berhak ngaku2). Teorinya pun sangat mengkhawatirkan karena menggunakan konsep perpetual machine yang merupakan lelucon sepanjang masa bagi kita (fisikawan) yang notabene menganut konservasi energi.

Ingin tahu Joko, Meyer, dan masalah orang-orang lain yang bikin Blue Energy lebih lanjut?

Saya sarankan dimulai dari sini:
http://priyadi. net/archives/ 2007/12/06/ bahan-bakar- blue-energy/
(Priyadi adalah ahli komunikasi media)

kemudian ke sini:
http://rovicky. wordpress. com/2008/ 05/20/akademi- fantasi-energi- mas-joko- tereliminasi/
http://rovicky. wordpress. com/2008/ 05/26/seluk- dan-beluknya- blue-energy/
(Rovicky adalah ahli geologi dan perminyakan)

dan yang paling HEBOH, bodo-bodoannya teori konspirasi Joko:
http://priyadi. net/archives/ 2008/05/23/ blue-energy- dan-teori- konspirasi/

Pelajaran berharga:
Mimpi boleh, tapi jangan sampai menipu orang lain...

Hi... hi...
##
Kalau menurut kabar dari berita, katanya Djoko di culik saat perjalanan untuk presentasi hasil risetnya kepada presiden RI

Kalau kabar yang di berita kemarin-kemarin air itu diuraikan secara elektrolisis, sepertinya ada larutan/ serbuk tertentu untuk membuat peristiwa elektrolisis tersebut.
##
.
##
Gara-gara harga minyak menyentuh langit, lima bos multi national
corporation atau MNC, Rabu (21/5), diundang Senat AS untuk dengar
pendapat. Senat marah setelah tahu profit MNC dari bisnis minyak lebih
tinggi daripada Himalaya.

Harga BBM mencapai 4 dollar AS per galon (1 galon sekitar 3,78 liter),
harga minyak dunia telah melebihi 135 dollar AS per barrel. Gara-gara
kenaikan harga BBM, semua harga barang naik sehingga AS mengalami
resesi.

Ambil contoh maskapai terbesar, American Airlines (AA), yang memangkas
jumlah penerbangan dan memberhentikan ribuan karyawan. AA untuk
pertama kalinya memungut biaya 15 dollar AS per koper penumpang agar
tak rugi.

Lima bos yang dipanggil Senat mewakili Chevron, ConocoPhillips, Shell,
ExxonMobil, dan BP American (BPA). Mereka dimintai penjelasan tentang
penyebab kenaikan harga BBM di Komisi Yudikatif, lengkap dengan sumpah.

Mereka bilang, harga BBM naik karena 70 persen produksinya tergantung
dari harga minyak dunia. Sementara harga minyak dunia melonjak karena
suplai tak memenuhi permintaan dan pembatasan eksplorasi di Alaska.

"Kedengarannya bosan dan tak menarik, tetapi hukum supply and demand
jadi penyebab," ujar Presiden Shell John Hofmeister. Wapres Exxon
Stephen Simon bilang, profit anjlok dari 10 sen dollar AS jadi 4 sen
dollar AS per galon gara-gara kenaikan harga minyak dunia.

Namun, Senat tak percaya. "Kalian selalu cari kambing hitam
seolah-olah bisnis harus begitu. Profit kalian tiap kuartal naik.
Kalian tak lagi punya etika tentang harga BBM yang layak bagi rakyat,"
kata Senator Dianne Feinstein.

Senator Arlen Specter menunjuk data naiknya profit tahunan Exxon dalam
lima tahun terakhir dari 11,5 miliar dollar AS menjadi 40,6 miliar
dollar AS. "Mengapa profit naik, sementara konsumen membayar lebih
mahal?" tanyanya.

Simon menjawab, profit itu besar—kelak akan turun—untuk membayar
investasi yang berskala besar. Dalam istilah ekonomi, menurut Simon,
yang berlaku prinsip "current up cycle."

"Ya, Anda bisa bicara dengan terminologi bagus yang bernama 'current
up cycle' saat rakyat tak mampu membeli BBM 4 dollar AS per galon,"
sergah Senator Patrick Leahy. Berhubung semua senator marah, mereka
memaksa bos-bos itu mengungkap gaji mereka.

Wapres Chevron Peter Robertson mengatakan, ia digaji sekitar 1 juta
dollar AS per bulan. Padahal, media massa memberitakan, Robertson
mendapat 28 juta dollar AS per tahun, termasuk opsi membeli saham.

Sebagai "hukuman", Senat berencana memberlakukan kembali pajak
(windfall tax) yang dipungut dari profit itu yang jumlahnya bisa
mencapai 80 miliar dollar AS. Inilah berkah demokrasi yang mengontrol
MNC tak terlalu rakus.

DPR mestinya mengadakan rangkaian dengar pendapat dengan semua
pihak—termasuk pemerintah pengelola migas. Tujuannya agar rakyat paham
mengapa subsidi mesti dikurangi.

Rakyat, misalnya, ingin tahu Indonesia anggota OPEC yang menikmati
profit berlimpah. Jika harga minyak 125 dollar AS per barrel, nilai
aset OPEC saat ini 1,37 triliun dollar AS.

Angka itu relatif sama dengan nilai total aset keuangan dunia— saham,
obligasi, surat-surat berharga lainnya, dan deposito bank. Jika
ditambah lagi dengan cadangan minyaknya, nilai itu naik jadi 3 triliun
dollar AS.

Jika harga minyak 200 dollar AS per barrel, kekayaan OPEC 6 triliun
dollar AS. Dengan uang itu, OPEC mampu beli Bank of America hanya
dengan produksi selama sebulan, Apple Computers selama sepekan, atau
General Motors selama tiga hari.

Terus terang, kini yang diributkan hanya akibat-akibat kenaikan harga
BBM, bukan sebab-sebabnya. Pasalnya, data tentang permigasan (jumlah
ekspor dan impor, eksplorasi, profit, dan sebagainya) tak terang
benderang.

Akibatnya fatal, polisi menyerbu Kampus Unas. Padahal, mahasiswa dan
polisi bagian dari rakyat biasa yang hidupnya makin susah.

Dalam situasi yang panas saat ini dibutuhkan kepemimpinan penyampai
pesan yang terang benderang tentang kondisi sebenarnya. Dan, penyampai
pesan mesti pemimpin-pemimpin yang punya kredibilitas.

Kredibilitas didapat bukan dari janji-janji semata, tetapi juga dari
keteladanan. Misalnya, setelah kenaikan harga BBM bulan Oktober 2005,
banyak pejabat yang menghemat—termasuk menurunkan suhu penyejuk udara.

Ini langkah konkret yang membentuk kredibilitas. Namun, kalau
penghematan cuma "panas-panas tahi ayam", kredibilitas itu hilang.

Hal penting lainnya, setiap pemerintah pasca-Reformasi diwarisi sistem
pengelolaan permigasan yang kacau. Subsidi BBM bukan ciptaan SBY-JK.

Untuk ada momentum mulai dari nol lagi sistem pengelolaan permigasan
sesuai Pasal 33 UUD 1945. Bung Karno memaksakan kontrak karya yang
membebani MNC dengan berbagai kewajiban yang menguntungkan bangsa.

Megawati Soekarnoputri mau menyetop perpanjangan kontrak Blok Cepu
dengan Exxon sampai 2010. Sayang, pemerintah setelah itu
memperpanjangnya— momentum pun hilang lagi.

Apa yang terjadi tak perlu disesali. Namun, sekali lagi, pemerintah
dan DPR perlu mengadakan serangkaian dengar pendapat agar semuanya
terang benderang.

Kini pemerintah dan mahasiswa kayak minyak dengan air yang mustahil
menyatu. Makanya, saya heran kok masih ada yang percaya blue energy
yang bikin heboh itu.
##

Hallo,

Emangnya efisiensi konversi energy elektrolisa 100%. Setahu saya 50%
juga udah sukur tuh. Kalau konversinya dibawah 100%, itungannya tetap
nombok donk alias perlu energi dari luar. Artinya kalau ingin air
sebagai bahan bakar, yang kemudian digunakan untuk menggerakan
sesuatu, recharge battery untuk elektrolisa dll, tetap perlu energi
tambahan (dari bahan bakar fosil, panel surya ato yang laen).

Kalau sekedar menghasilkan energy dari air, banyak cara sih. Selain
elektrolisis, kita juga bisa mendapat energy murni dengan mereaksikan
dengan anti-air ...hehehe.. cuman ya itu, net energinya bakal nombok
banget, paling tidak sekarang ini.

Dan
##
.

Bagi seorang fisikawan harusnya ga boleh
berdasar pada berita , apa lagi koran.

Coba 'si Joko' suruh nulis buku,
jangan di koran (yg disadur para wartawan)
kalo emang bener2 ilmiah
kalo emang kekurangan dana, krn bukunya akan laris-manis

Atau 'si Joko' itu cuma sebuah tokoh ga berujud :D

(Bukan bermaksud menyerang siapapun)
Salam
##

28/05/2008 12:17 WIB
Misteri Blue Energy
Joko Suprapto Cs ke UGM Pamer 'Pembangkit Listrik Tenaga Jin'
Bagus Kurniawan - detikcom

Yogyakarta - Joko Suprapto mendadak terkenal setelah blue energy yang
digagasnya tidak sukses, meski orang-orang lingkaran Presiden SBY
menindaklanjutinya. Joko yang saat ini sakit keras, ternyata juga
pernah mendatangi kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2005-2006.
Joko dan kelompoknya memamerkan 'Pembangkit Listrik Tenaga Jin.'

Saat itu, Joko dan rombongan yang berjumlah 8 orang diterima pertama
kali oleh Rektor UGM saat itu, Prof Sofyan Effendi di rumah dinas
rektor. Joko dan rombongan ini dibawa oleh teman Sofyan Effendi dari
Magelang. Dalam pertemuan itu, hadir juga Kepala Pusat Studi Energi
(PSE) UGM Sudiartono, staf PSE Kusnanto, dan Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan Dr Chairil Anwar.

"Yang paling banyak bicara saat itu adalah Purwanto, sedang Joko
Suprapto tidak pernah ngomong sama sekali," kata Sudiartono saat
ditemui detikcom di kantor PSE UGM, Sekip Yogyakarta, Rabu (28/5/2008).

Joko cs memperlihatkan temuannya mengenai sebuah pembangkit tenaga
listrik. Intinya, menurut Sudiartono, dalam pertemuan itu mereka
meminta agar UGM memberikan surat pengakuan atas penemuan sebuah alat
pembangkit listrik atau trafo berkapasitas 25 Kilo Watt yang mereka
temukan.

Bagaimana alat yang ditemukan Joko cs? Alat itu berbentuk seperti
almari kecil dan portabel. Namun, kotak seperti almari itu memang aneh.
Kotak itu diberi nama kotak ajaib dan tersegel rapat. Di bagian pojok
kotak diklem, sehingga tidak bisa dibuka.

Joko Suprapto dan Purwanto Cs pun menjelaskan dan mendemokan alat
tersebut. "Mereka bilang kotak ajaib. Hanya menggunakan 4 buah baterai
kecil dan ada lampu (+/- 60 Watt), serta panel surya. Kata Purwanto,
alat itu merupakan pembangkit listrik berkapasitas 25 Kilo Watt," kata
dia.

Sofyan Effendi sempat tertarik dengan alat itu dan berniat membelinya
untuk keperluan listrik di perumahan UGM. "Tapi, mereka tidak
membolehkan, " kata Tono, panggilan akrab Sudiartono.

Dalam pertemuan itu, Tono menanyakan kepada mereka, apakah di dalam
kotak ajaib itu ada accu dan inverter. Tapi, mereka menjawab tidak ada.
"Kemudian saya tanya lagi berapa jam lampu akan menyala, dia jawab
selamanya. Dari sini saya tidak percaya dengan kotak ajaib ini karena
menyalahi hukum kekekalan tenaga," ujar Tono.

Pertanyaan-pertanya an lain seputar pembangkit listrik juga disampaikan
kepada Joko Suprapto dan Purwanto Cs. Tapi, mereka kesulitan memberikan
jawaban secara ilmiah. Akhirnya, pihak UGM sempat bergurau menanyakan
jangan-jangan temuan mereka itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Jin.

"Mereka jawab tidak. Kemudian saya sempat bertanya di mana workshop
kota ajaib, mereka bilang di Surakarta Jalan Serengan," kata Tono.
Singkat cerita, setelah pihak UGM mengeceknya ternyata alamat yang
mereka berikan adalah palsu. Akhirnya, UGM pun tidak memberikan surat
pengakuan terhadap penemuan Joko Suprapto cs hingga sekarang. ( bgs /
asy )
##
.

aya aya wae mas. kok presiden kita yang katanya doktor bisa percaya
yang beginian ya. jadi ingat masalah penggalian harta karun di batu
tulis dulu. paling gak tidak sampe investasi bangun pabrik di kebagusan
sih...

kalau meminjam istilah august comte, bangsa kita masih di tahap yang
paling rendah, tingkat mitologis! percaya tahyul dan segala macam jin
hantu belau... kampus boleh mentereng dan banyak juara olimpiade
fisika, bangsanya mah tetap percaya dukun kayak mas joko yang punya
pembangkit listrik tenaga jin.
##


Salam teman komunitas Sains,

Beberapa media meliputi seorang Joko yang lain. Yaitu Joko Sutrisno yang
menemukan alat electrolyzer yaitu alat untuk mengelektrolisa air (h2o)
menjadi h2 +o2. Hidrogen (h2) hasil elektrolisa tersebut disalurkan ke mesin
sehingga membantu menaikan oktan hingga 130 (premium 88; pertamax 94) dan
mengefiesienkan proses pembakaran sehingga mampu menekan penggunaan bensin
hingga 80-100%. Alat ini terbuat dari botol kecap di mana di bagian bawah
terdapat kutub2 listrik tersambung ke aki dan selang untuk mengalirkan h2 ke
ruang pembakaran.

Saat ini dia sedang membuat mesin yang 100% bahan bakarnya air. Mesin
bertenaga air tersebut baru berhasil menjalankan mesin potong rumput.

Secara saya ini bukan guru kimia, mohon pencerahan beberapa hal tersebut di
bawah ini:

1. Apakah elektrolisa air menjadi h2 + o2 bisa dibuat dengan alat
sedemikian sederhana?
2. Bahayakah mengingat tentunya ruang pembakaran juga menggunakan
tekanan dalam proses pembakaran. Apalagi botol kecap dari plastik sebagai
sumber h2. Kalo h2 bocor apakah memiliki dampak yang berbahaya bagi manusia
yang ada di sekitarnya (bila terhirup misalnya)?
3. Bagaimana prosesnya sehingga air bisa terurai menjadi h2 dan o2?
4. Denger2 honda melakukan riset mobil yang menghasilkan air sebagai
pembuangan hasil pembakarannya. Alat Joko Sutrisno ini menghasilkan o2
selain hasil pembakaran bensin. Bagaimana si kira2 penjelasannya riset Honda
tersebut.

Segitu dulu deh. Maaf kalo kebanyakan.

Rgds,
##
.

__,_._,___
Di APS tahun 2007 lalu saya pernah lihat presentasi salah satu keynote speaker dari Jepang tentang 'bahan bakar air'. Saya sendiri nggak gitu ngerti apa yang dijelaskan karena Bahasa Inggrisnya ala Jepang banget. Tapi, garis besarnya lumayan dapet lah. Ini sudah direalisasikan di sana bahkan sebelum tahun 1990. Tapi........ biayanya sangat tinggi.

Beda Mas, yg dijelaskan orang Jepang di APS 2007 itu bukan bahan bakar air, melainkan bahan bakar hidrogen (fuel cell) yang emisinya air. Sampe-sampe muka dipasang depan knalpot juga gak akan jerawatan :p

Kalo Blue Energy kerjaannya pak Joko Suprapto ini kami yakin cuma HOAX belaka. Hati-hati, jangan samakan perpetual machine khayalan ngawurnya Joko Suprapto dengan konsep elektrolisis. Perpetual Machine mustahil untuk diwujudkan sepanjang Anda percaya kekekalan energi, sedangkan elektrolisis itu bisa diwujudkan dan memenuhi kekekalan energi tapi tidak cukup menjadi sumber energi massal karena efisiensi yang rendah.

Salam,
##
Seluk dan Beluknya Blue Energy
26 Mei 2008 at 2:13 pm | In Dongeng Geologi, Energi
Tags: bbm, blue energy, minyak, synfuel
Seorang sahabatku di mailist menyentil sikapku tentang Blue-Energy (versi Indonesia). Bgini katanya :
Pakde RDP yakin Blue energy ini benar bisa aplicable dan masuk akal? Hati-hati loh Pakde kalau memberikan informasi.
Air sudah termasuk dalam fase stabilnya dalam kondisi dan temperatur ruangan. kalau ingin mengubahnya menjadi H2, pasti membutuhkan energi listrik yang besar untuk proses elektrolisanya. Proses ini membutuhkan energli listrik besar banget. Apakah mungkin ini diterapkan di Indonesia di mana suplai listrik saja masih byar pet.
"Lah hiya ta, Pakdhe percaya ngga sih ?"
"Percoyo ki soal agama thole, bukan soal beginian !"
Seluk dan beluknya baca saja
Penasaran membuat aku mimpi !
Aku sendiri terkaget-kaget ketika ada berita minyak dibuat dari air atau bahkan disebut-sebut sebagai bahan bakar air, dan bahkan sudah mengundang Presiden SBY untuk "mencicipi"nya. Selain tindakan mencium knalpot ini bukanlah sebuah ujian ilmiah, tetapi justru ini bisa-bisa membahayakan beliau. Kalau sampai terjadi apa-apa yang saya pisuhi duluan mungkin justru paspampres, karena telah melewatkan sebuah kejadian yang membahayakan presidenku !
Tapi kepenasaran saya malah membawaku untuk mencoba menjelaskan proses pembuatan "synthethic fuel" ini dari kaca mata ilmiah. Pertanyaan dasarnya, "Apakah mungkin ataukah tidak ?".
Akhirnya saya menuliskannya semampunya dengan luas maksudte dengan `panjang kali lebar' . Aku menjelaskan kemungkinan benar bawah synfuel itu bisa dibuat disini Blue Energy - Mimpi masa depan yang sudah terasa di Indonesia !
Mengapa saya sampai pada kesimpulan bahwa yang dibuat itu synfuel (Synthetic Fuel) ? Kalau benar, sekali lagi kalau benar, bahwa mesin yang dicium knalpotnya oleh Pak SBY adalah mesin diesel maka yang dimasukkan pastilah Carbon Based Fuel. Minyak bakar dengan dasar Hydrocarbon ! Mestilah ada sesuatu yang dibakar oleh mesin diesel yaitu pemecahan rantai karbon dan hidrogen kan ? Jelas bukan hydrofuel atau sering disebut Fuel Cell. Fuelcell mesinnya berbeda dan aku ndak yakin mesin ini sudah sampai di Indonesia.
Dari Blognya pak SBY konfirm tentang synfuel ini, Jadi jangan mikir macem-macem hydrogen-fuel atau bahkan fuel cell ya .
Blue Energy atau Minyak Indonesia Bersatu adalah bahan bakar sintetik yang dibuat dari substitusi molekul Hidrogen dan Karbon tak jenuh. Proses pembuatannya sama dengan minyak fosil, namun dengan kadar emisi yang jauh lebih rendah.
Ada beberapa metode atau proses reaksi tetapi perhatikan point satu dalam tulisan itu ! Proses ini tanpa pemecahan H20 (bukan water splitting). Tetapi dengan Water gas shift !
Synfuel dari Coal Gasification:
• Gasification 2C + ½O2 + H2O -> 2CO + H2
• Water gas shift CO + H2O -> H2 + CO2
• F-T reaction CO + 2H2 -> CH2 + H2O
• Net reaction 2C + H2O+ ½O2 -> CH2 + CO2
Tetapi penjelasan Iswahyudi mengatakan menggunakan elektrolysis ditambah katalis.
Selain bercerita tentang Synthetic Fuel aku juga menuliskan bagaimana dongeng terbentuknya minyak secara alamiah disini : Proses pembentukan minyak bumi. Dongeng itu merupakan penjelasan cara alam membentuk minyak bumi yang sakjannya mirip dengan synfuel. Perlu bahan dasar Carbon perlu hidrogen dan perlu panas untuk "memasak".
Tulisan inipun masih mengundang petanyaan karena adanya istilah "blue energy" yang ketika di gugling menunjukkan arti yang berbeda-beda. Skali lagi aku coba menuliskannya disini dengan istilah yang "mungkin politis ini". Judul tulsannya ada disini Mengapa SBY menyebut Blue Energy, dan apa yg mungkin menghambat ?
Diskusi soal blue energi itupun berkepanjangan, karena tidak adanya "penjelasan ilmiah" dari pihak-pihak yang terkait. Baik Mas jokonya, riset centernya Cikeas, maupun pihak lain yang katanya diaku oleh Mas joko sebagai pihak periset lain yaitu LEMIGAS (lihat wawancara di JawaPOS).
Selama ini, dengan siapa Anda bekerja sama?
Dengan Lemigas (Lembaga Minyak dan Gas) dan perusahaan yang bergerak di bidang lab (laboratorium penelitian).
Nah ini dia …. Masuk soal duik !
Klaim yang dilakukan kubu riset centernya Cikeas ini menyatakan mampu membuat "reaktor" dengan debit 10 liter perdetik dengan harga 3000 rupiah perliter. Tentunya angka 3000 rupiah perliter ini yang bikin penasaran bagi mereka yang bermata warna hijau !! … Pertanyaan soal keekonomian ini akhirnya banyak ditanyakan dan aku tuliskan lagi disini : "Blue Energi", itu Create value ? Disini dengan tanda tanya karena aku skeptis mampu dijual dengan harga 3000Rups/liter. KArena harga energi dasanya saja sudah mahal.
"Halllah sakjane pakdhe mau bilang mustahil tapi ga enak sama temennya ya ?"
"Hust !"
Sampai akhirnya Prof Koesoemadinata menjelaskan kelirumologi soal create energy ini disini : Prof. Koesoemadinata: Sumber Energi Dan Sistim Penyimpanan Energi . Pak Koesoema tentunya sudah mewanti-wanti ada kemungkinan HOAX dalam issue Blue-energy di Indonesia. Alasan beliau bisa dibaca di tulisan itu.
Akankan Blue-energy tereliminasi ?
Nah ketika Pak Joko "ndelik" alias sembunyi ketika "due date" blue energinya gagal di launch tanggal 20 may itu aku kembali menuliskan "impian" itu disini : Akademi Fantasi Energi - Mas Joko tereliminasi ?
Nah Pak Jokopun di JawaPOS akhirnya muncul setelah mengaku "sakit" sehingga tidak menemui atau pamit kesiapapun. Bahkan konon katanya undangan Pak SBY pun tidak bisa dipenuhinya. Dan mimpiku inipun jadi sulit "dibangunkan".
Skeptic !
Apakah aku percaya blue energi ini ?
Apapun istilahnya synfuel ini sudah teruji bisa dilakukan ditempat lain, uji saintificnya sudah ada seratus tahun lalu . Hanya yang belum terbukti secara ekonomis bisa dibuat sekelas pabrik atau industri. Apalagi menghasilkan minyak seharga 3000rupiah perliter !
Dan aku "skeptis !" untuk hal ini.
Dongeng terkait :
• Blue Energy - Mimpi masa depan yang sudah terasa di Indonesia ! - [Hot !]

• "Blue Energi", itu Create value ?
• Mengapa SBY menyebut Blue Energy, dan apa yg mungkin menghambat ?
• Proses pembentukan minyak bumi
• Prof. Koesoemadinata: Sumber Energi Dan Sistim Penyimpanan Energi
• Akademi Fantasi Energi - Mas Joko tereliminasi ?
##
sekedar informasi tambahan, situs yang berhubungan dgn
presentasi orang jepang di APS 2007 itu:
http://www.haw- system.jp/ English/indexE. html

regards,
##

Salam,
 
Beberapa informasi yang saya miliki, semoga membantu,sbb:
 
1.Alat untuk elektrolisa air memang bisa sangat sederhana.
 
2. Menurut pengalaman, hidrogen berbahaya karena gampang meledak, memiliki flash back yg sangat cepat bila terkena sumber api langsung. Bila kita bikin hidrogen generator sederhana, dan diujung pipa output kita nyalakan api, maka dapat dipastikan tabung hidrogen generator akan meledak.Nyala apipun tidak nampak oleh mata. Dengan kata lain, hidrogen memiliki energi yang cukup besar, tapi handling-nya yang susah, sehingga sampai saat ini kurang populer untuk digunakan sebagai energi source.
 
Dari pengalaman percobaan yang saya lakukan, hidrogen yg berada dalam botol plastik 400cc akan menimbulkan ledakan seperti ban mobil yang pecah, cukup bikin kaget suaranya, tapi tidak ada kerusakan yg berarti, kecuali botol plastik robek. (saya tidak tahu kalau botol terbuat dari kaca atau besi).
 
3. Prosesnya ya elektrolisa, ada anoda, katoda, arus listrik, dan  biasanya diberikan katalisator agar proses elektrolisa menghasilkan H dan O yang lebih sempurna.
 
4. Kalau tentang riset honda, saya tidak tahu dengan pasti apa yang mereka lakukan, tapi mungkin bisa dibantu informasinya dengan googling di internet (saya sendiri belum lakukan).
 
Yang pasti, apa yg dilakukan oleh Joko dari Yogya (bukan Joko Nganjuk) adalah sebuah inovasi yang dapat saya kategorikan 'membantu'. Dari informasi yang saya dapat, dan dengan menggunakan sedikit imajinasi, saya membuat alat serupa dan sudah memasangkan pada kendaraan motor Yamaha Vega R, dan merasakan perbedaan yang cukup signifikan (bensin dapat irit 20% - 25%). Perlu sedikit percobaan tambahan (kulik2 supply bensin dan udara pada motor)untuk menghasilkan tingkat keiritan yang optimal (konon bisa mencapai 40%). Dan perlu percobaan jangka panjang untuk mengetahui efek samping dari penggunaan alat ini terhadap mesin, pemakaian aki sebagai sumber listrik, dan/atau efek lainnya.
 
Sebagai tambahan; alat pak Joko dari Yogya hanya bisa di mesin motor 4 tak, dan tidak bisa di motor mesin 2 tak. Kalau untuk mobil bensin dan/atau solar, saya juga belum tahu. Tapi saya juga ingin mencobanya di mobil saya dalam waktu dekat ini.
 
 
Semoga membantu,
##

Koran di adu dengan koran
biar koran lariss manis :D

Dari koran TEMPO

UGM Anggap Proyek Joko Suprapto Penipuan
Posted by: "Reporter Milist" reportermilist@ gmail.com
reporter_milist
Wed May 28, 2008 8:01 pm (PDT)
Kamis, 29 Mei 2008
UGM Anggap Proyek Joko Suprapto Penipuan

Rektor sempat tertarik dan ingin membeli.

*YOGYAKARTA* - Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkapkan, mereka
sempat
diminta membiayai proyek energi alternatif oleh kelompok Joko
Suprapto dan
kawan-kawan senilai Rp 3 miliar. Namun, setelah melakukan beberapa
pertemuan
dan menelusuri latar belakang kelompok ini, UGM menyimpulkan proyek
yang
ditawarkan itu merupakan upaya penipuan.

"Kami puas UGM tidak tertipu," kata Kepala Pusat Studi Energi UGM
Sudiartono
kepada *Tempo* kemarin. Meski begitu, UGM tidak sampai melaporkan
kepada
pihak kepolisian ihwal penipuan tersebut.
..........
dst

Maap bukan ingin bermaksud menjadikan milis ini
untuk desas-desus, yg penting adalah jangan percaya koran :D

Salam
#
sepertinya koq agak hoax nih, untuk elektrolisa air jadi H2 an O2 sih nggak susah, diperlukan tegangan DC dan sedikit keasaman dalam airnya agar elektrolisa bisa jalan .... pake botol kecap bisa aja tapi nampung H2 dibotol kecap???.... masukan H2 ke ruang pembakaran?? ??

kalo mesin potong rumput tenaga air bisa jalan, pastinya dia perlu sumber listrik yg besar..... kayaknya belum ada efisiensi yg bisa secara komersil meggunakan air sebagai bahan bakarnya ....menghasilkan H2 untuk dibakar pada motor bakar dan menjalankan mesin potong rumput akan butuh daya listrik yg lebih besar dari pada mengunakan daya listrik tersebut pada motor listrik yg langsung menggerakan roda mesin tersebut

Kalo mesin Honda disebut hybrid, browsing aja di google atau wikipedia jelas koq.

----- Original Message -----
From: Jaha Nababan
To: sains@yahoogroups. com
Sent: Thursday, May 29, 2008 3:27 PM
Subject: [sains] Joko yang satu lagi [was: Misteri Blue Energy]

Salam teman komunitas Sains,

Beberapa media meliputi seorang Joko yang lain. Yaitu Joko Sutrisno yang
menemukan alat electrolyzer yaitu alat untuk mengelektrolisa air (h2o)
menjadi h2 +o2. Hidrogen (h2) hasil elektrolisa tersebut disalurkan ke mesin
sehingga membantu menaikan oktan hingga 130 (premium 88; pertamax 94) dan
mengefiesienkan proses pembakaran sehingga mampu menekan penggunaan bensin
hingga 80-100%. Alat ini terbuat dari botol kecap di mana di bagian bawah
terdapat kutub2 listrik tersambung ke aki dan selang untuk mengalirkan h2 ke
ruang pembakaran.

Saat ini dia sedang membuat mesin yang 100% bahan bakarnya air. Mesin
bertenaga air tersebut baru berhasil menjalankan mesin potong rumput.

Secara saya ini bukan guru kimia, mohon pencerahan beberapa hal tersebut di
bawah ini:

1. Apakah elektrolisa air menjadi h2 + o2 bisa dibuat dengan alat
sedemikian sederhana?
2. Bahayakah mengingat tentunya ruang pembakaran juga menggunakan
tekanan dalam proses pembakaran. Apalagi botol kecap dari plastik sebagai
sumber h2. Kalo h2 bocor apakah memiliki dampak yang berbahaya bagi manusia
yang ada di sekitarnya (bila terhirup misalnya)?
3. Bagaimana prosesnya sehingga air bisa terurai menjadi h2 dan o2?
4. Denger2 honda melakukan riset mobil yang menghasilkan air sebagai
pembuangan hasil pembakarannya. Alat Joko Sutrisno ini menghasilkan o2
selain hasil pembakaran bensin. Bagaimana si kira2 penjelasannya riset Honda
tersebut.

Segitu dulu deh. Maaf kalo kebanyakan.

Rgds,

Jaha Nababan

-----Original Message-----
From: sains@yahoogroups. com [mailto:sains@yahoogroups. com] On Behalf Of
Satria Dharma
Sent: Thursday, May 29, 2008 12:42 PM
To: center; milis sains; Milis Istiqamah; sdislam; keluarga unesa; Edukasi
Guru; milis stikom; SMK Airlangga; dik menjur; Dikbud
Subject: [sains] Misteri Blue Energy

28/05/2008 12:17 WIB
Misteri Blue Energy
Joko Suprapto Cs ke UGM Pamer 'Pembangkit Listrik Tenaga Jin'
Bagus Kurniawan - detikcom

Yogyakarta - Joko Suprapto mendadak terkenal setelah blue energy yang
digagasnya tidak sukses, meski orang-orang lingkaran Presiden SBY
menindaklanjutinya. Joko yang saat ini sakit keras, ternyata juga
pernah mendatangi kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2005-2006.
Joko dan kelompoknya memamerkan 'Pembangkit Listrik Tenaga Jin.'

Saat itu, Joko dan rombongan yang berjumlah 8 orang diterima pertama
kali oleh Rektor UGM saat itu, Prof Sofyan Effendi di rumah dinas
rektor. Joko dan rombongan ini dibawa oleh teman Sofyan Effendi dari
Magelang. Dalam pertemuan itu, hadir juga Kepala Pusat Studi Energi
(PSE) UGM Sudiartono, staf PSE Kusnanto, dan Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan Dr Chairil Anwar.

"Yang paling banyak bicara saat itu adalah Purwanto, sedang Joko
Suprapto tidak pernah ngomong sama sekali," kata Sudiartono saat
ditemui detikcom di kantor PSE UGM, Sekip Yogyakarta, Rabu (28/5/2008).

Joko cs memperlihatkan temuannya mengenai sebuah pembangkit tenaga
listrik. Intinya, menurut Sudiartono, dalam pertemuan itu mereka
meminta agar UGM memberikan surat pengakuan atas penemuan sebuah alat
pembangkit listrik atau trafo berkapasitas 25 Kilo Watt yang mereka
temukan.

Bagaimana alat yang ditemukan Joko cs? Alat itu berbentuk seperti
almari kecil dan portabel. Namun, kotak seperti almari itu memang aneh.
Kotak itu diberi nama kotak ajaib dan tersegel rapat. Di bagian pojok
kotak diklem, sehingga tidak bisa dibuka.

Joko Suprapto dan Purwanto Cs pun menjelaskan dan mendemokan alat
tersebut. "Mereka bilang kotak ajaib. Hanya menggunakan 4 buah baterai
kecil dan ada lampu (+/- 60 Watt), serta panel surya. Kata Purwanto,
alat itu merupakan pembangkit listrik berkapasitas 25 Kilo Watt," kata
dia.

Sofyan Effendi sempat tertarik dengan alat itu dan berniat membelinya
untuk keperluan listrik di perumahan UGM. "Tapi, mereka tidak
membolehkan, " kata Tono, panggilan akrab Sudiartono.

Dalam pertemuan itu, Tono menanyakan kepada mereka, apakah di dalam
kotak ajaib itu ada accu dan inverter. Tapi, mereka menjawab tidak ada.
"Kemudian saya tanya lagi berapa jam lampu akan menyala, dia jawab
selamanya. Dari sini saya tidak percaya dengan kotak ajaib ini karena
menyalahi hukum kekekalan tenaga," ujar Tono.

Pertanyaan-pertanya an lain seputar pembangkit listrik juga disampaikan
kepada Joko Suprapto dan Purwanto Cs. Tapi, mereka kesulitan memberikan
jawaban secara ilmiah. Akhirnya, pihak UGM sempat bergurau menanyakan
jangan-jangan temuan mereka itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Jin.

"Mereka jawab tidak. Kemudian saya sempat bertanya di mana workshop
kota ajaib, mereka bilang di Surakarta Jalan Serengan," kata Tono.
Singkat cerita, setelah pihak UGM mengeceknya ternyata alamat yang
mereka berikan adalah palsu. Akhirnya, UGM pun tidak memberikan surat
pengakuan terhadap penemuan Joko Suprapto cs hingga sekarang. ( bgs /
asy )

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]
__._,_.___
Messages in this topic (5) Reply (via web post) | Start a new topic
Messages | Database | Calendar
Untuk mengubah status keanggotaan
Akses milis lewat web kirim email kosong: sains-nomail@yahoogroups.com
kembali menerima email secara rutin: sains-normal@yahoogroups.com
merubah ke digest: sains-digest@yahoogroups.com
keluar dari keanggotaan milis: sains-unsubscribe@yahoogroups.com
MARKETPLACE
Blockbuster is giving away a free trial of Blockbuster Total Access to smart movie lovers like you.

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
Recent Activity
• 3
New Members
Visit Your Group
Need traffic?
Drive customers
With search ads
on Yahoo!
Best of Y! Groups
Check it out
and nominate your
group to be featured.
Check out the
Y! Groups blog
Stay up to speed
on all things Groups!
.
##

Ya, setuju dengan Mas Elegante.

Janganlah sengsarakan rakyat dengan mimpi-mimpi fatamorgana pseudoscience. Seolah memberi harapan, padahal 100% penipuan.

Silakan rekan-rekan periksa berita terbaru:

Penilaian UGM: Kelompok Joko Suprapto CS adalah Penipu

Joko Suprapto CS Bawa Bahan Bakar Air, UGM Tak Tanggapi

Mistery Blue Energy: Presiden Harus Bersihkan Penipu dari Istana


Salam,
##

Iya,betul,jd emisinya gas H20.Btw,sbnrny siapa sih Joko ini?Sy br tau kbr ttg Blue Energy Rabu siang,soalny g suka nonton TV dan g smpt bc koran akhir2 ini.

102 FisikaMania ITB wrote:
> Beda Mas, yg dijelaskan orang Jepang di APS 2007 itu bukan bahan bakar air, melainkan bahan bakar hidrogen (fuel cell) yang emisinya air. Sampe-sampe muka dipasang depan knalpot juga gak akan jerawatan :p Kalo Blue Energy kerjaannya pak Joko Suprapto ini kami yakin cuma HOAX belaka. Hati-hati, jangan samakan perpetual machine khayalan ngawurnya Joko Suprapto dengan konsep elektrolisis. Perpetual Machine mustahil untuk diwujudkan sepanjang Anda percaya kekekalan energi, sedangkan elektrolisis itu bisa diwujudkan dan memenuhi kekekalan energi tapi tidak cukup menjadi sumber energi massal karena efisiensi yang rendah. Salam, Komunitas 102 FisikaMania Program Studi Fisika ITB http://102fm- itb.org Timmy Siahaan wrote: Di APS tahun 2007 lalu saya pernah lihat presentasi salah satu keynote speaker dari Jepang tentang 'bahan bakar air'. Saya sendiri nggak gitu ngerti apa yang dijelaskan
karena Bahasa Inggrisnya ala Jepang banget. Tapi, garis besarnya lumayan dapet lah. Ini sudah direalisasikan di sana bahkan sebelum tahun 1990. Tapi........ biayanya sangat tinggi. Asis Pattisahusiwa wrote: kami pernah melakukan experiment mengenai baterai laut, dengan memanfaatkan air laut sebagai sumber listrik. hasilnya lumayan, dapat menyalakan sebuah lampu walaupun arus yang dihasilkan
> sangat kecil. apakah ada yang pernah memanfaatkan air laut menjadi sumber energi? gimana hasilnya? terima kasih. Asis Pattisahusiwa Pada 26 Mei 2008 16:33, sigit b.darmawan < radubis@yahoo. com > menulis: Adakah yang bisa menjelaskan tentang Blue Energy yang dihebohkan oleh media beberapa hari ini? Djoko Suprapto mampu memproses air menjadi bahan bakar untuk menggerakkan kendaraan bermotor. Bisakah H2O diurai menjadi energi? Terima kasih Sigit _

##

Wah yang paling mudah untuk memanfaatkan air laut sebagai bahan energi adalah dengan Gelombang nya.......kalau di pantai selatan cocok sekali, selain untuk menahan abrasi pantai, gelombang/ tidalnya bisa dimanfaatkan untuk energi gelombang laut,
Ocean Energy memfokuskan pengembangan pembangkit listrik gelombang laut dengan membuat oscilating water column yang mengapung di atas sebuah ponton dengan dipancangkan di dasar laut menggunakan kawat baja. Listrik yang dihasilkan dialirkan melalui kabel transmisi menuju ke daratan.

Berlokasi di Irlandia, sebuah negara yang terletak di salah satu tempat dengan iklim yang mendukung terjadinya gelombang laut dengan energi yang lebih dari cukup untuk dipanen, perusahaan tersebut memiliki lokasi yang tepat untuk melakukan riset dan pengembangan.

Sistem pembangkit listrik tersebut terdiri dari chamber berisi udara yang berfungsi untuk menggerakkan turbin, kolom tempat air bergerak naik dan turun melalui saluran yang berada di bawah ponton dan turbin yang terhubung dengan generator. Gerakan air naik dan turun yang seiring dengan gelombang laut menyebabkan udara mengalir melalui saluran menuju turbin. Turbin tersebut didesain untuk bisa bekerja dengan generator putaran dua arah.

Sistem yang berfungsi mengkonversi energi mekanik menjadi listrik terletak di atas permukaan laut dan terisolasi dari air laut dengan meletakkannya di dalam ruang khusus kedap air, sehingga bisa dipastikan tidak bersentuhan dengan air laut.

Dengan sistem yang dimilikinya, pembangkit listrik tersebut bisa memanfaatkan efisiensi optimal dari energi gelombang dengan meminimalisir gelombang-gelombang yang ekstrim. Efisiensi optimal bisa didapat ketika gelombang dalam kondisi normal. Hal tersebut bisa dicapai dengan digunakannya katup khusus yang menghindarkan turbin tersebut dari overspeed.

kalau ini bukan HOAX

Salam

NOVIYANTO
http://www.globalwa rmingindonesia. org
globalwarming_ indonesia- subscribe@ yahoogroups. Com
##

Kalau ini HOAX, saya bingung juga nih.. karena yang saya coba di motor yamaha vega R, mesin mengalami perubahan performa (meningkat), dan pemakaian bahan bakar irit kira-kira 20% sampai 25%.. Saya sedang cari dasar teori,  dan alasan ilmiahnya.. mungkin ada yg bisa bantu?

##
Elektrolisis Air emang sudah pernah kita coba
dalam experimen waktu dibangku SMP
dan jelas gas H2 bisa terbakar kalo dikasih api.

Jika Air bisa menjadi bahan bakar
maka dengan jelas bumi kita akan hangus dari jaman bahelak

Mangkanye sejak pembodohan pertama muncul penemuan Joko - Nganjuk
saya tetep bersikukuh itu adalah bohong2an
walo itu berita dr kantor presiden atao koran2 terkemuka

Adapun percobaan Sodara Harris, akan saya jelasin sbb:
1. memang dalam sistem sepeda motor terdapat
pemborosan energi pada pengisian Aki, dan percobaan yg
anda lakukan kemungkinan memperkecil pemborosan itu.
Kalo tidak salah saya pernah ukur pengisian aki itu
arusnya adalah ± 1 ampere * 12 V = 12 Watt.
Nah kalo daya 12 Watt itu di buat metabolisme
sedemikian menjadi daya dorong pada mesin, tentu akan
tambah efisien pemakaian bahan bakarnya.

2. kalo efisiensinya bisa mencapai 20% - 25% itu ngitungnya
dari mana? ... saya pikir kalo dengan cara ini ga bakal mencapai
peningkatan 10 %,... soalnya daya Vega R khan sekitar 10 daya kuda
yah ± 7000 Watt lah taro lah yg dipake 1200 Watt,.... kalo cuma
ditambah 12 Watt? ya ± 1%

3. tentu pada aplikasinya akan ribed ngisi air + bersih2
karena akan banyak lumut ato mineral2 yg menjadi sandungan.

Mungkin itu yg bisa saya utarakan,

Saya juga sedang dalam percobaan meningkatkan
efisiensi kerja mesin pada motor Nouvo
naik efisiensi jadi ±50%
dulu 4 liter bensin premium bisa untuk 150 km
sekarang 4 liter bensin bisa untuk 210 km lebih
cuma dengan konsep thermo-dinamika P = V * T
ga da penghemat / barang2 konsumable apapun.
Saya akan tetap berusaha agar 4 liter bisa untuk 280km

Salam Percobaan :D

D Bey
##

Pak Harris,

apa bener yamaha vega bapak pake campuran hidrogen??? masukan H2 nya gimana????

Zaenal
##

Saya membuat tabung elektrolisa, dan hasil dari elektrolisa saya masukkan keruang pembakaran melalui percabangan yang saya buat pada saluran angin pembuka saluran  bensin pada mesin motor (tehnisi mesin yg saya kenal mengistilahkannya dengan membran luar).
 
Penjelasan dan foto lebih detail akan saya kirim kan pada bapak untuk mendapatkan gambaran lebih detail.
 
mohon koreksi bila ada pendapat lain
 
 
Salam
##

Wah, hebat tuh, kalau bisa mengiritkan bensin sampai angka 50%.
 
Saya rasa, kita coba saja dengan apa yang kita yakini sebagai sebuah langkah baru percobaan. mana nanti yg berhasil, mungkin kita bisa sharing satu sama lain.
 
Soal percaya atau tidak, sia-sia atau tidak sebuah percobaan, baru ketahuan setelah dicoba. Dan saya rasa, bukan air yang bisa terbakar, tapi air sebagai alternatif bahan untuk mendapatkan hidrogen.
 
Seingat saya: hidrogen sudah dimanfaatkan orang untuk bahan bakar. (bahan bakar pesawat ulang alik columbia?)
 
Saya mendapatkan hasil penghematan pemakaian BBM, berdasarkan uji coba langsung yg masih sangat sederhana, yaitu: motor diuji untuk berjalan Semarang - yogya PP, dan Semarang - Pekalongan PP, dari sana baru dihitung perkiraan penggunaan. Saya menyadari masih banyak faktor yang bisa membuat bias perhitungan penghematan (idle stationer, macet, orang nyebrang, dll).
 
Penghematan bukan terjadi pada pemakaian aki, karena listrik 'bisa diambil dari hasil kerja dinamo pada motor, sebelum 'pengatur listrik yang masuk ke aki' (saya gak tau istilah tehniknya)
 
Saat ini saya dibantu teman2 yang mau dan perduli dengan uji coba saya, untuk membuat dasar teori dan perhitungan (diatas kertas) atas penggunaan hidrogen sebagai 'penghemat' atau 'penambah tenaga' pada motor.
 
Modal saya hanya mau mencoba. Gagal atau berhasil, urusan berikutnya. (kadang2 saya bingung juga dengan fenomena hasil yang didapat dari percobaan)

Tapi yang jelas, Joko yang satu ini memang menawarkan sesuatu yang saya (sudah) coba... dan bukan HOAX.
##
pak Haris terima kasih fotonya, tanya sedikit lagi kalo keluaran dinamo itu udah di cek AC apa DC??

Zaenal
##

Pak Zaenal, keluarnya AC.
##

Pak Zaenal, keluarnya AC, tapi kalau diamati di foto, kelihatan kok ada dioda tambahan yg terpasang untuk mengubah jadi DC, sebelum masuk ke tabung... :)
##

kalo gitu kemungkinan besar percobaan anda salah pak Harris, setau saya arus AC nggak bisa untuk mengelektrolisa, harus DC, regulated akan lebih efisien.... lagi pula apakah sudah pernah di coba berapa banyak H2 yg di hasilkan dari botol anda... kalo bisa di pastikan volume H2 yg dihasilkan maka bisa lebih dipertangungjawabka n hasilnya .
##

Pak Zaenal Yang baik,
 
Coba bapak baca email bapak dulu dengan baik. Bapak tanya, saya jawab. Bapak tanya apakah keluarnya AC atau DC.. saya jawab AC. Lalu sengaja saya mengirimkan email satu lagi yang menerangkan bahwa hasil dinamo itu saya ubah menjadi DC dengan menggunakan dioda, sebagai penyearah.
 
Apakah betul saya tambahkan dioda? Bapak bisa lihat dan perhatikan baik2 pada foto yang saya kirim. Disana tampak ada tambahan dioda dan lampu sebagai indikator (jangan tanya indikator apa ya)
 
Kalau bapak hanya ingin mengatak an apakah percobaan saya salah atau benar.. Saya tidak keberatan untuk itu, karena hak bapak untuk mengatakan itu. Dan yang saya cari sebenarnya  bukan masalah salah atau benar. Bila bapak memiliki pengetahuan yang lebih baik dari saya, alangkah lebih baiknya bila bapak berbagi.
 
Kalau bapak tanya dan hasil jawaban itu membuat bapak melakukan judgment salah benar, saya melihat kemiripan bapak dengan dosen2 saya dulu waktu kuliah. Coba bapak terangkan dengan pengetahuan bapak: Mengapa hidrogen tidak bisa menghemat bahan bakar? Coba bapak jelaskan secara teori kepada saya bagaimana landasan teorinya? Apakah bapak sudah pernah coba?
 
Seperti yang pernah saya jelaskan dalam email terdahulu, bahwa percobaan saya berdasarkan informasi yang saya terima, dan keinginan untuk mencoba. Dan saya mengembangkan semampu saya, berdasarkan 'belanja' ilmu dari sana sini. Disiplin ilmu saya bukan tehnik, saya hanya peminat saja, yang kebetulan punya waktu luang untuk coba sana sini.
 
Kalau bapak mempertanyakan berapa besar hidrogen yang dihasilkan, saya sudah menghitung bahwa itu kecil sekali (saya juga sedang  mencoba dengan elektroda yang memiliki penampang berbeda). Yang jelas, berdasarkan hitungan dengan asumsi elektrolisa sempurna, gas hidrogen yang dihasilkan kurang lebih hanya 0,02 gr/sec. Perhitungan didapat dari asumsi elektrolisa sempurna 1 mol air, diubah  jadi gas dalam waktu berapa lama, berapa energi yg diperlukan untuk mengubah itu, dan mengkonversi hitungan ke "berapa gas yg dihasilkan dalam 1 sec" . Dan bila perlu ditambahkan bahan kimia lain yg bisa menaikkan produksi hidrogen hingga 4 kali lipat? (penjelasan rinci tidak akan saya jelaskan dalam email ini, karena saya juga sedang melengkapi wawasan saya dengan  pengaruh jenis elektroda, luas penampang elektroda dll.). Apakah itu bisa menggantikan bensin sekian cc ? itu juga yang sedang saya pertanyakan. Apakah lebih murah? Apakah lebih sulit? Apakah
berdaya guna?
 
Yang mengherankan, kenapa hidrogen yang sedemikian kecil tersebut bisa merubah performa mesin motor? Ini yang sedang saya cari. Kenapa bisa irit? Ini juga yang sedang saya cari. Irit di motor memang sulit sekali di deteksi, karena perbandingan bensin : jarak tempuh, sangat besar (kalau gak coba luar kota, memang sulit deteksinya). Ditambah lagi faktor waktu tempuh, hambatan dijalan, dan lain sebagainya.
 
Dan dengan email ini, saya mau akhiri aja lah debat soal 'joko yang satu lagi'. Kayaknya gak guna dan gak bantuin.
 
 
Salam
##

Berikut ini artikel yang saya peroleh dari milis lain. You might enjoy it as I do.
Salam
Satria
NB : Hati-hati, ada dua Djoko di 'blue energy', Djoko Suprapto dan Djoko Sutrisno.

Hydrotech Hemat BBM 40%, Mau coba?

Kisah Djoko Suprapto, warga Nganjuk (Jatim) penemu bahan bakar air
(BBA), berikut misteri dan bumbu-bumbu bombastisnya, berakhir
antiklimaks. Gara-gara sempat menghilang, diberitakan stres, dan batal
mempresentasikan karyanya di depan Presiden SBY, Djoko telanjur
menyandang stigma bahwa karyanya itu hanya bohong-bohongan.
Terlebih lagi sejumlah peneliti di BPPT dan UGM menyerang dengan
berbagai argumentasi, lantaran Djoko enggan diuji untuk membuktikan
temuan blue energy atau banyu geni yang menghebohkan itu. Heboh BBA pun
mengusik seorang dosen ITB menulis artikel di media ternama, yang
intinya menyatakan bahwa dari sisi hukum termodinamika, air tidak akan
bisa menjadi bahan bakar.

Benarkah? "Benar, kalau yang dipakai adalah air. Tapi kalau air diubah
menjadi hidroxy (HHO) monoatomic dengan proses elektrolisa, dia menjadi
energi. Hidroxy ini energinya tiga kali lipat bensin," kata Hindarsono
Susantio (46), pehobi mesin yang merancang alat BBA sejak empat tahun
lalu.

Hindarsono tidak sedang cari sensasi, numpang tenar, apalagi latah.
Bagi dia, penggunaan gas hidroxy dari air untuk bahan bakar bukanlah hal
baru. "Ini teknologi kuno, dipatenkan tahun 1920, digunakan utk
mengelas, mendinginkan ruangan, dan bahan bakar mesin, seperti mobil dan
genset," ujarnya kepada Investor Daily.

Hindar merancang alatnya karena 'dendam' di masa lalu yang suka
memboroskan BBM. Dia getol off-road di pedalaman Sumatera dua kali
setahun menggunakan mobil Discovery yang rakus BBM. Lulusan IPB jurusan
Agronomi ini merancang alatnya begitu sederhana. Konfigurasi alat ini
terdiri dua tabung plastik berkapasitas satu liter yang di dalamnya
berisi kumparan. Kumparan ini menggunakan magnetic vortex yang
menguraikan air menjadi gas hidroxy dan oksigen monoatomic. Gas hidroxy
lantas dialirkan ke ruang bakar mesin (combustion chamber) menggunakan
selang. Hanya sesimpel itu. Alat ini selain berfungsi sebagai
katalisator untuk menghemat penggunaan BBM, gas hidroxynya sekaligus
untuk campuran bahan bakar. Artinya, bensin atau solar tetap sebagai
bahan bakar utama.

Meski sederhana, toh teknik ini perlu mengombinasikan tiga keahlian
ilmu. Pertama adalah ilmu kimia untuk proses elektrolisa. Kedua adalah
ilmu otomotif. Sebab, gas hasil elektrolisa yang dialirkan ke mobil
mesti disesuaikan dengan putaran mesin dan volume
ruang bakar. Nah, ilmu ketiga adalah elektro. Kombinasi ketiganya
dibutuhkan untuk memperoleh takaran yang pas sehingga diperoleh
efisiensi BBM yang tinggi.

Hindarsono menamai Hydrotech untuk alat portabel generator hidroxy itu.
Hydrotech yang dibanderol Rp 1,5 juta/unit itu telah dipatenkan. Alat
ini mudah dipasang di mobil, khususnya buatan Jepang, yang masih
menyisakan cukup space di ruang mesin.
Hemat 40%

Untuk membuktikan alat rancangannya, Hindar mengajak Investor Daily
untuk test drive. Uji coba dilakukan mulai dari ujung tol BSD Serpong,
lewat tol Simaputang, tol Jagorawi, dan Sentul Bogor pulang-pergi dengan
jarak 130 km. Sebelum start, kijang Innova transmisi matic diisi
premium penuh di SPBU. Jalanan ramai-lancar, sehingga kecepatan
rata-rata hanya 67 km per jam. Mobil Hindar dilengkapi global
positioning system (GPS) dan trip meter yang terkomputerisasi.

Sekembalinya di ujung tol BSD, mobil diisi penuh premium lagi.
Ternyata, untuk jarak 130 km, Innova yang dipasangi Hydrotech itu hanya
mengonsumsi premium 9,9 liter. Itu artinya, satu liter bisa menempuh 13
km. Padahal, konsumsi normal (tanpa alat) Innova matic di tol paling
hanya 1 banding 8-9 (satu liter 8-9 kilometer). Itu berarti
ada penghematan BBM 40% lebih. Hebatnya lagi, emisi gas buangnya jauh
lebih bersih. Saat di tes di Auto 2000, emisi gas karbon monooksida (CO)
hanya 0,09. Normalnya
1,2. Angka itu bahkan lebih bagus saat mobil masih baru dua tahun lalu
sebesar 0,14. "Mobil saya sampai dirubung para teknisi Auto 2000 yang
terheran-heran, " cerita Hindar.
Hindar berpromosi, Hydrotech tahan lama dan satu liter air bisa dipakai
untuk dua bulan. Satu liter air menghasilkan 1.800 liter gas hydroxy.
Jika habis, air tinggal ditambah.
Sejauh ini, Hindar masih menawarkan produknya secara terbatas kepada
para kolega. Tapi Telkom berencana memesan alatnya untuk 500 armada
kendaraan yang dimiliki. "Mereka mau uji coba sebulan dulu," ungkapnya.

Bila sudah berkembang, Hindar akan launching Hydrotechnya dalam waktu
dekat. Paling tidak ini bisa mendorong pemerintah atau peneliti lain
agar bisa menyempurnakan teknik ini. Bila saya yang mengembangkan sambil
lalu saja menghasilkan alat yang bisa menghemat BBM 40%, mestinya para
ahli bisa lebih hebat," tuturnya. (hg)

SUARA PEMBARUAN DAILY
Bahan Bakar Air, Kenapa Tidak?
[K] eputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sampai
28,7 persen membuat resah masyarakat, terutama kalangan menengah ke
bawah. Sebab, efek domino dari kenaikan harga BBM tersebut, sangat luar
biasa.

Walau ada bantuan langsung tunai (BLT) Rp 300.000 untuk tiga bulan ke
depan, tetap saja tak menyelesaikan masalah. BLT malah dipelesetkan
menjadi beban langsung terasa, dan itulah kenyataan hidup yang dirasakan
rakyat kecil.

Kenaikan harga BBM, mungkin tidak menjadi beban berat bagi kalangan atas
yang memiliki kendaraan banyak. Sebaliknya, bagi masyarakat kecil
dampaknya sangat buruk, termasuk naiknya biaya transportasi kendaraan
angkutan umum.

Masyarakat kecil yang memiliki motor pun merasakan beban berat dengan
kenaikan harga BBM tersebut. Namun, di tengah keresahan itu, muncul
sebuah harapan yang diharapkan bisa menjadi solusi baru bagaimana
menghemat BBM yang mahal, yakni dengan menggunakan air. Mungkinkah BBM
digantikan bahan bakar air (BBA)?

Joko Sutrisno warga Jl HOS Cokroaminoto No 76 Yogyakarta, telah
menemukan solusi mahalnya BBM itu dengan hydrogen generator. Sebuah
tabung elektrolizer plastik berisi air murni atau aquades, dilengkapi
dengan elektrodae (berbahan stainless stell) dan diode atau reley (pada
mobil), difungsikan sebagai pengubah molekul hidrogen menjadi energi.
Melalui proses elektrolisa pengatur tekanan menuju manifold (kran
plastik), sistem pembakaran mesin akan mendekati sempurna.

Alat itu bukan bertujuan membuat irit bahan bakar, namun justru
dijadikan bahan mengganti premium maupun solar. Untuk ke depannya, Joko
akan memaksimalkan penggunaan air atau sehingga motor akan 100 persen
melaju dengan tenaga hydro.

Bukan Mimpi

Temuan Joko Sutrisno itu bukan mimpi. Faktanya, setiap hari puluhan
mobil dan motor antre di rumahnya, yang minta agar alat sederhana
ciptaannya dipasang pada kendaraan mereka. Harganya pun tidak mahal,
yakni Rp 75.000 untuk motor dan Rp 150.000 untuk mobil, dan proses
pemasangannya pun tak berbelit-belit, paling lama setengah jam.

Bahkan, Sutrisno sendiri mengaku telah menggunakan alat itu pada mobil
pribadinya selama dua tahun. "Saya uji coba dengan mobil saya sendiri
dan sudah berlangsung 2 tahun tanpa masalah, meski dulu saya sering
dikatai orang gila," katanya.

Aktivis Gerakan Masyarakat Cinta Air (GMCA) V Kirjito Pr yang juga Romo
Gereja Paroki Santa Maria Lourdes, Desa Sumber, Kecamatan Dukun,
Yogyakarta, juga mengakui karya Joko Sutrisno yang juga umatnya itu.
Kiranya perlu makin kita kenali bahwa pada dasarnya Air itu amat "baik"
pada kita. Lebih-lebih jika dalam hati dan pikiran kita tidak ada sikap
negatif terhadap Air. Karena Air itulah unsur pokok kehidupan,'' kata
Kirjito seperti dimuat situs GMCA ini.

Menurut Kirjito, pemanfaatan molekul hidrogen melalui proses elektrolisa
untuk meningkatkan pembakaran sangatlah mudah. Dan hasilnya, pembakaran
mendekati sempurna. Maka jika diaplikasikan pada mobil atau motor tenaga
meningkat drastis, suara mesin sangat halus, sisa gas buangnya bersih
dan irit bahan bakar.

Joko sendiri yang berjanji pada bulan Desember 2008, penelitian
lanjutannya akan selesai, yakni motor dapat beroperasi 100 persen dengan
air. Bagaimana dengan Anda?

Harapan LIPI

Persoalan air menjadi bahan bakar memang bukan hal yang baru. Menurut
Kepala Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI), Prof Dr Achiar Oemry, informasi tentang air menjadi bahan bakar
sudah lama ada di luar negeri seperti di Jepang dan India.

"Secara teori air menjadi bahan bakar memang bisa diwujudkan dan
dipertangungjawabka n. Yakni dengan mengurai air menjadi hidrogen," ujar
Achyar kepada SP di Jakarta Selasa (27/5).

Achiar Oemry mengatakan, air bisa menggantikan fungsi BBM untuk
menggerakkan kendaraan. Oemry menjelaskan, air yang memiliki rumus kimia
H2O mengandung dua unsur molekul, yakni hidrogen (H) dan oksigen (O).
Dengan menggunakan mekanisme pemisahan yang sangat sederhana, molekul
hydrogen dapat dipisahkan dari air yang kemudian digunakan sebagai bahan
bakar utama untuk menggerakkan kendaraan.

"Penggunaan bahan bakar hidrogen bukanlah hal yang baru ditemukan.
Penemuan itu sudah lama. Pesawat ulang alik saja menggunakan bahan bakar
ini," katanya.

Oemry yang juga Ketua Konsorsium Fuel Cell Indonesia mengemukakan, sudah
ada beberapa negara yang mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan
ini, seperti Tiongkok dan Jepang. Bahkan kedua negara tersebut, sudah
melakukan ekspor kendaraan yang didesain menggunakan bahan bakar
hidrogen.

Mengomentari adanya temuan-temuan masyarakat mengenai bahan bakar air
akhir-akhir ini, Oemry mengaku, secara pribadi mendukung hal tersebut
meskipun LIPI belum melakukan pengujian terhadap teknologi tersebut. Dia
mengatakan, sebenarnya Indonesia sudah bisa mengubah kebiasaan
menggunakan BBM menjadi bahan bakar hydrogen.

"Teknologinya sudah ada. Sekarang yang menjadi masalah adalah kebijakan
politik pemerintah, mau tidak mengembangkan teknologi pemanfaatan air
menjadi bahan bakar kendaraan bermotor ini," ujarnya.

Menurut Achyar, penelitian kea rah bahan bakar air untuk menggantikan
BBM ini masih kurang. Namun dia menilai, penggunaan bahan bakar ramah
lingkungan seperti air ini sangat tergantung dari kehendak politik
pemerintah.

Tetapi, tanpa dorongan pemerintah pun, kini masyarakat tinggal memilih.
Mau tetap menggunakan BBM yang mahal atau memanfaatkan air tersebut yang
irit, murah, dan ramah lingkungan. [SP/Erwin Lobo]
##

Wah.. tambah yakin nih kalau memang bisa.. Belajar lagi ahh..
##

Hidrogen generatornya jangan 2 botol plastik
tapi dua tabung-logam yang banyak akar/kawat logamnya
dihubungkan dengan pipa pralon
masing2 kasi kutup (+) & (-)
akan lebih banyak H2 & O2 yg didapet.

Air yg digunakan air hujan
mungkin bisa juga air aki hasil destilasi
sehingga ga banyak lumpur/mineral

Tapi saya masih yakin hal iini akan aplikatip
walo koran dengan gembar-gembornya menyatakan sudah
aplikatip :D, termasuk tabloid otomotip

Monggo-monggo dipun cobi,
Salam

D Bey
##

Yang ini ilmiah, rasional dan logis serta bisa dipertanggungkawabk an :)
##

buku aja isinya belom tentu bisa dipertanggungjawabk an
apa lagi cuma koran :D

mudah2an percobaannya bisa lebih berhasil
dengan nyontex yg ada di dokumen ini

http://www.scribd. com/doc/2629739/ runacaronwater

loadnya aga lama karena hampir 2 Mb ukurannya

Salam

D Bey
##

inilah repotnya milis, masalahnya expresinya yg nulis nggak keliatan, saya setelah nulis baru baca posting berikutnya dan juga agak nggak mudeng, setelah baca sekali lagi baru mudeng kalo udah dipasang dioda berarti jadi DC .... tapi DC nya dioda masih unregulated akan lebih baik bila dikasih rangkaian untuk regulated, mungkin bisa ngobrol2 sama yg hoby elektronik.

maksud saya juga ingin ikut mendukung percobaan pak Haris maka itu saya tanya detail.

elektrolisa yg paling baik kan pake elektroda yg nggak ikut bereaksi saat proses itu terjadi biasa digunakan karbon yg murah karena idealnya platina tapi mahal banget.

sekali lagi saya nggak ada maksud menyalahkan cuman inginnya kalo bisa diulas secara sain kan enak bisa dibicarakan di milis ini.

Zaenal
##